Kamis, 30 April 2020
Day 5 -PUAN HUJAN-
Hujan mengugurkan rembulan
Cahayanya berjatuhan
Separuhnya tinggal di sayup matamu
Dan malam patah hati
Mengetahui aku jatuh cinta pada hujan,-
Rabu, 29 April 2020
Day 4 -LEKAS KEMBALI-
Lihatlah apa yang diperbuat waktu
Dulu aku tidak begitu menghiraukan apa apa tentang dirimu
Sebelum semesta mendefinisikan apa yang saat ini tersirat
Ada banyak petualangan
Maupun cerita cerita yang belum dan ingin aku manifestasikan
Dan sangat berharap kamu aamiinkan
Teruntuk semua harapan harapan
Lekas kembali, puan,-
Selasa, 28 April 2020
Day 3 -RINDU-
Rinduku telah sampai di depan jendela kamarmu
Barusan aku titip pada hujan dan angin malam
Esok pagi
Rindunya mungkin sudah dingin
Dan sebagian lagi sudah dimakan semut
Tapi ketahuilah
Segala bentuk hanya sementara
Tapi tidak dengan perbuatan
Ia pernah ada
Meski kenyataan;
Dengan kejam menafikannya.
Senin, 27 April 2020
Day 2 -HUJAN-
Cahayanya berjatuhan
Separuh tinggal di lelampu kota
Sisanya tinggal di ponselku;
Di percakapan percakapan lama kita,-
Minggu, 26 April 2020
Day 1 -EVOLUSI-
Kau rawat luka ku yang sedang meradang
Kau buatnya sembuh perlahan
Bangkitlah; bisikmu nyaring menelisik pangkal telingaku
Melangkahlah--lirih senyummu
Yang membuat jarum jam membeku
Dan waktu terpaku ketika senyum itu;
Membuat semuanya baik baik saja
Kau tanam anggrek dan tulip di sela senja
Disirami temaram gemintang yang selalu turun
Disetiap jeda kembara langkah kita
Aku terus berkutat dengan pikiranku sendiri
Dan mencoba merebahkan angan di bahu jalan;
Jalan dimana kamu sepatutnya datang
Jalan dimana kamu seharusnya pulang.
-26 April 2020.
LEKAS PULANG
Entah yang keberapa puluh kalinya foto ini aku tatap, pikiranku masih membekas disana dan tak mau pergi, detik per detiknya membawaku pada saat-saat kita saling menerka, saat kita terdiam, mencari kata untuk membuka pecakapan kita, tapi apa daya, kata-kataku gugur sebelum musimnya, dan mengendap pada kopi yang hendak di dinginkan waktu.
Tiba-tiba kamu pergi, memunguti binar cahaya dari lelampu kota, dan mengumpulkannya dimatamu, dan saat diam-diam aku memperhatikanmu, kamu memejamkankan mata--langkahku gelap seketika.
Entahlah, akhir-akhir ini dia selalu memenuhi ruang dalam pikiranku, mungkin ketika membuatnya menggunakan zat adiktif, sehingga awet dan betah berlama-lama bermain di kepalaku.
Aku belum bisa menafsirkan sepenuhnya apa yg aku rasakan, yang aku tau, ketika di dekatnya aku merasa aman, nyaman dan baik-baik saja.
Dan dibalik itu semua, aku selalu berdo'a pada tuhan, jika kali ini jatuh pada cinta yang benar. Maka, jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya,-
muhammadas, Tasikmalaya 25 April 2020.
Langganan:
Postingan (Atom)