Berkaca pada pemaknaan rasa sakit yang sangat fatal bila salah dalam menyikapi, atau bermura pada penyesalan-penyesalan yang menyakitkan bila sewaktu-waktu terngiang. Maka aku memutuskan untuk menulis setiap jejak langkah peristiwa sepasang kita; ‘Kau dan Aku’ ke dalam bentuk fragmen dan puisi.
Aku yang dipecundangi kenyataan hanya bisa pasrah kepada takdir yang menjadi jalan hidupku sendiri. Seperti kata mereka; Hidup adalah tentang pilihan. Maka jalan ini yang aku tempuh kini.
Semoga kelak aku bisa lebih jujur, setidaknya untuk diri sendiri. Bukankah akan lebih sakit bila hidup dalam pengharapan yang tiada berujung?
Puisi dan Fragmen ini tercetus begitu saja disaat kau singgah di kehidupanku, kau datang diutus semesta untuk mengingatkan bahwa segala bentuk wujud hanya sebatas sementara.
***
Ciptakanlah jeda dalam hidup kalian untuk lebih menjaga hidup ini agar lebih seimbang. dengan setembikar teh hangat kala sudut cakrawala kemerahan terbakar mungkin bisa menjadi teman yang asyik untuk menuju imajinasi bawah sadar kalian. Selamat membaca karya-karya yang tidak sempurna ini.
Muhammadas, Tasikmalaya.2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar