Selasa, 29 Mei 2018

YANG TERPALING

Duniamu teramat damai sebelum aku datang,  menjalani rutinitas dengan sangat teratur, aku menyeruak dari masa depan untuk menjemputmu. datang dengan cara paling sederhana di tempat tak terkira. Aku tak sehebat perajurit dengan kuda tempurnya, juga tak semewah kaum-kaum kapitalis, dengan cara ter-epik kamu bisa menghargai waktu yang terus berputar, kamu bisa menghargai setiap langkah peroses, menapaki setiap jalan dengan jeda. menikmati cumbuan di kesunyian belantara.
Aku menuntunmu menyusuri bentangan ufuk, menyapa nusantara tercinta.
Mungkin, kita memang ditakdirkan bertemu, bahkan sudah tersirat sejak kamu dilahirkan ke muka bumi ini, tuhan telah menulis takdir, sudah ada cetak biru bahwa aku dan kamu bertemu.
Entah kita terlahir dari golongan mana, yang aku tau, berada disampingmu membuat jantungku berdebar tak karuan, dan entah kenapa, aku jadi merasa aman dan baik-baik saja.
Aku dikirim ke bumi untuk meneliti kehidupanmu, mengintrogasi dengan cara termanis, kau bahkan menetapkan diriku untuk tetap berada disini. di planetmu.
Mungkin, karena duniamu teramat asing untuk orang sehening aku, aku yang sejak lama mendambakan sosokmu, kini makin takut akan kehilanganmu.
Kau luangkan waktumu untuk menggali perasaanku.


muhammadas, Tasikmalaya.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar